JAWABAN TERINDAH DARIMU

JAWABAN TERINDAH DARIMU

Kunikmati udara pagi ini. Subhanallah bagitu menyejukan. Kuhela napas panjang agar udara segar itu masuk ke dalam tubuhku, menjadi kekuatan dakwah bagiku. Hufth segarnya. Dari kejauhan kulihat laki-laki itu lagi, lelaki yang kemarin mengantar susu  nenek.

 ‟selamat pagi Mbak killa ” sapanya ramah. “ iya, selamat pagi pagi juga” jawabku menundukan kepala setelah kusadari itu sendiri tadi telah menjatuhkan pandangannya tepat pada bola mataku.“ nenek ada, mbak ” ? tanyanya kemudian.

“ ma ’af, nenek sedang kepasar ”jawabku.“kalau begitu saya boleh titip ini pada Mbak Killa ? ”tanyanya lagi seraya menyondorkan dua bungkus susu kedelai dalam kemasan plastik.

“ insya allah “ kuterimah susu kemasan itu, namun lelaki itu tak juga beranjak dari tempatnya berdiri. Dia malah terus menatap wajahku. Aku jadi salah tingkah dibuatnya.“ Maaf, apa masih ada yang bisa saya bantu ?”  tanyaku  berharap dia tau kalau tak  nyaman jika seseorang yang bukan muhrimku berlama-lama bersamaku.“Tidak, saya hanya ingin melihat wajah Mbak Killa. Kenapa Mbak Killa terus menunduk tanyanya sambil cengengesan.